Thursday 22 March 2007

Sexualitas

Dalam buku Seks dan Kekuasaan (Sejarah Kekuasaan) karya Michel Foucault, pada dasarnya sebelum berkembangnya masa victorian atau sekitar abad 17, merupakan masa dimana masyarakat belum mentabukan segala hal yang berkaitan dengan seksualitas. masyarakat yang relatif terbuka pada masa itu melakukan bebagai aktifitas dengan melontarkan aneka kata dan perilaku yang "bernada" seksual merupakan suatu hal yang biasa.
Keadaan berubah ketika muncul periode kekuasaan victorian, dimana kekuasaan kerajaan yang kaku dan puritan telah merenggut kebebasan yang ada dengan merubah kondisi masyarakat yang bebas menjadi tertutup dan munafik, ketika masalah seksual dijadikan hal yang tabu dan tertutup atau dibicarakan sebagai topik rumahan serta anak-anak diharuskan untuk menutup mata dan telinga mereka terhadap aneka masalah yang berhubungan dengan seksualitas.
Masalah seksualitas yang ditabukan telah memunculkan ciri khas represi yang kemudian membedakannya dengan larangan hukum dimana represi yang berfungsi sebagai keputusan hukum (seks harus dihilangkan), akan tetapi juga sebagai perintah untuk bungkam (seks dinyatakan tidak ada). akibat yang terjadi dari hal tersebut adalah tidak ada gunanya lagi kita membicarakan masalah seksualitas, menonton atau mempelajarinya.
Ketika kita merasa tidak perlu lagi mempelajari, membicarakan dan menonton seksualitas maka yang muncul kemudian adalah kemunafikan karena tetap saja kita akan membicarakan hal tersebut meskipun secara tersembunyi, dan menurut Foucault kemunafikan yang timbul-pun tetap saja menerima beberapa kompromi seperti memindahkan "kegaduhan" aktifitas seksual ke tempat lain yang dapat diterima seperti tempat prostitusi, streaptease maupun rumah-rumah sakit jiwa yang menampung sebagian besar pelaku seksual mulai dari pelacur, mucikari, pelanggan psikiater dan sebagainya.
Pada intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan nurani seseorang memang akan sulit untuk dikekang karena pada dasarnya akan memunculkan sebuah sikap "perlawanan" manakala kita memang akan sangat perlu untuk membicarakan hal tersebut, selain itu pengekangan bukanlah sebuah solusi terbaik untuk menghentikan sebuah masalah karena hanya akan memunculkan masalah baru yang tak kalah kompleksnya.

No comments: